Harta dan Tahta Pernikahan Batak dalam Wedding Batak Exhibition 2024

Untuk pertama kalinya terselenggara di Indonesia “Wedding Batak Exhibition 2024” oleh Helaparumaen dan Chathaulos. Wedding Batak Exhibition 2024 bertujuan untuk melestarikan dan memperkenalkan kekayaan adat istiadat dan budaya Batak kepada masyarakat luas khususnya kepada generasi muda. Helaparumaen dan Chathaulos adalah dua organisasi yang komitmen dalam melestarikan budaya Batak.

Hadir dalam pembukaan Wedding Batak Exhibition 2024 untuk memberikan keynotes, Trimedya Panjaitan dan Martha Sirait, penggiat ulos. “Sukses selalu dan siap mendukung apapun yang bisa membawa kemajuan dan pelestarian seni dan budaya batak,” tegas Trimedya Panjaitan.

wedding batak exhibition 2024
Keynote Speaker Wedding Batak Exhibition 2024


Martha Sirait yang menjadi konsultan pernikahan adat batak selama 40 tahun sudah banyak menyaksikan banyak perubahan seiring zaman. Martha Sirait menyatakan bahwa diperlukan kegigihan dalam niat bersama untuk melestarikan adat istiadat dan budaya batak yang sudah menjadi pilar diri orang Batak.



Wedding Batak Exhibition 2024

Wedding Batak Exhibition 2024 berlangsung hanya dua hari (7-8 September 2024) di gedung SMESCO Indonesia yang berisi aneka booth yang dibutuhkan untuk mengadakan pernikahan Batak, mulai dari booth perhiasan, dokumentasi, catering, perhiasan, klinik kecantikan, kesehatan, sewa baju adat, produk umkm batak yang menjual ulos, dan masih banyak lainnya. Berbagai kreasi dan inovasi ada di Wedding Batak Exhibition 2024 dengan sentuhan modern tanpa menghilangkan apa yang sudah diwariskan nenek moyang Batak.

Misi budaya diusung dalam Wedding Batak Exhibition 2024 dengan menampilkan lima budaya Batak utama yaitu Batak Toba, Batak Karo, Batak Pakpak, Batak Simalungun, dan Batak Mandailing. Kelima adat ini sempat diperlihatkan dalam bentuk tarian saat pembukaan dengan baju adat Batak masing-masing yang sangat khas dan indah.

wedding batak exhibition 2024
Baju Adat Batak


Wedding Batak Exhibition 2024 dibuka secara resmi dengan membunyikan alat musik tradisional Batak Bernama Taganing dan Gordang. Pembukaan dilakukan oleh Martha Simanjutak dari Chathaulos selaku Project Director Wedding Batak Exhibition 2024, Martha Sirait dan dari Helaparumaen Hongki Doni Silalahi selaku Program Director Wedding Batak Exhibition 2024 beserta istri, Chintya Panjaitan.

Doni Silalahi menyatakan harapannya untuk Wedding Batak Exhibition 2024, “Semoga acara Wedding Batak Exhibition 2024 ini bisa menjadi berkat untuk semua dan anak muda Batak harus bersatu untuk menjaga kemurnian tradisi Batak.” Lebih lanjut Doni Silalahi ingin menunjukkan bahwa setiap budaya daerah memiliki peran penting dalam membangun identitas nasional bangsa Indonesia dengan tagline “Batak untuk Indonesia”.

 

wedding batak exhibition 2024
Pembukaan Wedding Batak Exhibition 2024

Talkshow Ina Rachman: Harta, Tahta, & Wanita

Di hari pertama Wedding Batak Exhibition 2024, setelah pembukaan yang berlangsung meriah dilanjutkan dengan sesi talkshow bersama Ina Rachman dan Martha Simanjutak dengan tema “Harta, Tahta, dan Wanita – Patriarki dalam Budaya Batak serta Peran Hukum dalam Mengadaptasi Budaya Batak”.

wedding batak exhibition 2024
Talkshow Ina Rachman: Harta, Tahta, Wanita


Ketika kita hidup dan tinggal di Indonesia memang tidak terlepas dari adat istiadat dan budaya. Warisan budaya Batak telah diwariskan turun-temurun hingga kini. Seiring perubahan zaman, penerapan budaya batak tergantung dari orang atau keluarganya. Perubahan zaman turut mempengaruhi.

Warisan dalam adat Batak jg berubah yang awalnya mungkin perempuan tidak akan mendapatkan warisan dibandingkan anak laki-laki yang konon dikarenakan adat patriarki yang kuat. Dimana lelaki sangat ditinggikan dalam keluarga Batak. Hingga terkadang terjadi perebutan hak waris, keserakahan, dan banyak lainnya.

wedding batak exhibition 2024
Marta Simanjutak, Ina Rachman, Doni Silalahi


Dalam talkshow ini terlihat antusias penanya terkait hak waris. Ina Rachman menegaskan bahwa apapun budaya dan adat istiadatnya yang dipakai, ada hukum yang tetap menjadi panglimanya. Apapun masalahnya tidak bisa diselesaikan secara adat namun secara hukum. -RGP-







 


Comments

  1. Acara WBE ini komplit banget ya insightnya. bisa melihat langsung bagaimana budaya mereka, culture, kebiaaaan hingga hukum adat yg berlaku

    ReplyDelete
  2. Molly suka banget datang ke pameran kayak gini. Bisa dari dekat belajar budaya batak sekalian interview sama calon pengantin yg jadi pengunjung

    ReplyDelete
  3. ini seru banget, sebagai orang Batak jadi pengen juga visit Wedding Batak Exhibition 2024 tapi kejauhan ya, smg ada event ini di Pekanbaru :)

    ReplyDelete
  4. Seru ya kak acaranya jadi tahu banyak tentang Budaya Batak, jujur aku baru tahu loh tentang hak waris pada wanita suku Batak...

    ReplyDelete
  5. Dulu underestimate banget kalo ke orang Batak, dikiranya galak tp mmng gitu cara ngomongnya. Trus ini ada wedding khas Batak, bagus dan terlihat sakral bangett

    ReplyDelete

Post a Comment