Percayakah kamu kalau
sebanyak 1 kilogram sampah bisa berubah wujud menjadi 1 gram emas? Teorinya
sampah yang bisa dipilah dan diolah adalah sebuah aset dan sampah bisa
dimanfaatkan sehingga menjadi baang yang bernilai ekonomi. Hal ini kuketahui
berkat diskusi bertema “Potensi Ekonomi dari Pengelolaan Sampah Plastik” yang
diadakan oleh Komunitas Plastik Untuk Kebaikan pada Selasa (19/11) lalu di
Gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta.
Sebuah komunitas yang
peduli terhadap permasalahan lingkungan khususnya masalah sampah plastik dan
melihat sampah plastik dari sisi ekonomi.
Menyelamatkan Bumi melalui tata kelola sampah plastik menjadi visi
mereka. Komunitas Plastik untuk Kebaikan mempunyai serangkaian misi mulai dari
menjadikan sampah plastik sebagai nilai tambah ekonomi keluarga, mengedukasi
masyarakat untuk peran serta dalam memilah sampah plastik rumah tangga hingga mendesak
pemerintah untuk mewajibkan waste
management.
-Sampah yang terpilah adalah aset- A. Zainal Abidin, Ahli Kimia ITB
Komunitas
Plastik Untuk Kebaikan membutuhkan peran serta dan kesadaran masyarakat akan pentingnya
sampah plastik untuk meningkatkan perekonomian. Agar sampah plastik menjadi
barang berguna ada baiknya mulai mempersiapkan tiga jenis tong sampah untuk
membuang sampah rumah tangga.
Dimulai dari tong sampah
untuk menampung sampah yang mudah membusuk. Pisahkan sampah yang membusuk untuk
nantinya akan dikuburkan. Sampah yang mudah membusuk saat dikubur bisa
bermanfaat menjadi kompos untuk tanah yang berfungsi menyuburkan tanah. Kedua
tong sampah untuk sampah yang mudah dibakar dan ketiga tong sampah untuk
pemulung. Buanglah sampah plastik khususnya di tong sampah ini agar sampah
plastik tersebut bisa dimanfaatkan dan menghasilkan untuk pemulung.
Pemulung nantinya bisa
menjual bekas sampah plastik yang terkumpul untuk diolah kembali. Botol plastik
bekas khususnya dapat bernilai ekonomi mulai dari botolnya hingga tutupnya.
Komponen pada botol plastik bekas air mineral antara lain botol (PET), tutup
botol (HDPE) dan label (LDPE). Botol PET mampu didaur ulang hingga 50 kali
sehingga menghemat bahan baku produksi. Semua
komponen dalam botol plastik dapat diproses melalui reuse (refurbishment),
recycle dan recovery (monomer BHET, BBM, beton, panel isolator, energi). Dari
sampah botol plastik bisa menghasilkan hingga kurang lebih Rp. 50.000 per
kilogramnya dengan perkiraan harga untuk tutup botol seharga Rp. 49.400/kg, untuk
botolnya di harga Rp. 43.900/kg dan untuk label di harga Rp. 4.750/kg.
Faktanya penggunaan botol
PET di Indonesia sudah mencapai 350.000 ton di tahun 2018, entah di tahun 2019
ini. Botol PET sudah didaur ulang sebanyak 216.047 ton. Meski kampanye
penggunaan tumbler sudah digalakkan,
nyatanya di beberapa daerah masih mengandalkan botol plastik yang ternyata bernilai
ekonomi untuk beberapa orang.
Dampak Plastik untuk Kesehatan
Selain merusak
lingkungan, plastik juga sangat merusak kesehatan. Ketahuilah bahwa plastik
kemasan itu mempunyai jenis dan kegunaannya masing-masing. Aku teringat sebuah
kawan yang setiap kali kami berbelanja kebutuhan sehari-hari, kawanku selalu
mengingatkanku untuk memperhatikan tanda label pada kemasan khususnya pada
botol biasanya label terletak di bagian bawah.
Di bagian bawah botol
atau kemasan biasanya kamu akan melihat tanda serupa segitiga dengan angka di
tengahnya. Angka tersebut menandakan kandungan bahan pada kemasan.
Label 1 : Jenis PET (Polyethylene Terephthalate)
Jenis PET berwarna bening
atau tembus pandang
PET dibuat dari bahan
antimoni trioksida, senyawa yang cukup berbahaya apalagi untuk wanita yang
sedang mengandung bisa menyebabkan keguguran dan lamban tumbuh kembang bayinya.
Bahan berlabel 1 ini direkomendasikan hanya sekali pakai dan tidak untuk wadah
air panas karena terdapat kandungan zat karsinogen dalam bahan jika terkena
panas yang mampu menyebabkan kanker.
Label 2 : Jenis HDPE (High Density Polyethylene)
Jenis HDPE keras namun
aman digunakan. Hanya direkomendasikan untuk sekali pakai.
Jika digunakan berulang
kali bisa menyebabkan iritasi kulit, gangguan pernapasan, gangguan siklus
menstruasi hingga keguguran.
Label 3 : Jenis PVC/V (Polyvinyl Chloride)
Jenis PVC tidak boleh
digunakan untuk wadah makanan maupun minuman karena mengandung zat DEHA (diethylhydroxylamine)
yang berbahaya bagi tubuh saat plastik ini meleleh atau mencapai suhu lebih dari
15 derajat Celcius.
Label 4 : Jenis LDPE (Low Density Polyethylene)
Jenis LDPE tergolong kuat
dan tahan terhadap reaksi kimia serta bisa didaur ulang .
Jenis LDPE dapat
digunakan sebagai pembungkus makanan dan minuman.
Label 5 : Jenis PP (Polypropylene)
Jenis PP adalah jenis
plastik terbaik yang biasa digunakan dalam membuat botol minuman dan kotak
makanan serta baik untuk digunakan berulang kali.
Label 6 : Jenis PS (Polystyrene)
Jenis PS ini tidak asing
dan bisa ditemui dalam styrofoam,
wadah siap saji, piring, garpu dan sendok plastik namun tidak direkomendasikan
sebagai pembungkus makanan karena mempunyai kandungan zat styrene yang dapat menyebabkan kerusakan orak, gangguan hormon
estrogen pada wanita, hingga gangguan syaraf.
Label 7 : Jenis O (Other)
Jenis O diartikan sebagai
bahan SAN (styrene acrylonitrile) atau ABS atau PC (polycarbonate) yang paling berbahaya karena mampu
mengeluarkan Bisphenol-A yang dapat merusak sistem hormon, penurunan produksi
sperma, kromosom pada ovarium hingga gangguan imun.
Masaro sebagai Solusi Permasalahan Sampah
Masaro sebagai singkatan
dari Manajemen Sampah Zero yang diusulkan oleh
A. Zainal Abidin, Ahli Kimia ITB dianggap mampu menjadi solusi terhadap
permasalahan sampah yang ada. Sampah dari masyarakat nantinya akan diolah
menggunakan kilang plastik mulai dari sampah plastik film hingga sampah waste
to energy.
Kilang plastik MASARO
nantinya akan menghasilkan BBM Masaro dan abu hasil kilang plastik yang bisa
digunakan sebagai media tanam polybag. BBM hasil Masaro bisa digunakan sebagai bahan
bakar untuk industri makanan, kompor minyak, petromak, hingga genset.
–RGP-
Salut banget buat yang bikin sistem Masaro untuk penanggulangan sampah plastik. Emang bener sih sampah plastik ini mengganggu lingkungan banget. Smg bs diterapkan di daerah lain ya.
ReplyDeleteMasaro seharusnya jadi program utama di tingkat kelurahan/desa, ya supaya cepat tertangani sampah plastik di seluruh Indonesia.
ReplyDeleteDulu aku belajar banyak jenis sampah sih, terus lupa, baca ini jadi inget lagi hihi, bermanfaat sekali!
ReplyDeleteKaka Resi, aku selalu salut sama teman-teman anggota komunitas yang peduli terhadap permasalahan lingkungan. Andai makin banyak orang-orang yang peduli Bumi seperti ini, kehidupan tentu bakal lebih aman & nyaman ya Ka :))
ReplyDeleteSemakin banyak orang yang peduli lingkungan kayak gini jadi senang deh. Apalagi terprogram rapi dengan sistem masaro ini ya. Salut deh
ReplyDeleteKeren banget idenya untuk menanggulangi sampah plastik.. aku juga lagi pengen nyari kotak bekal nih biar kalau pas jajan bisa pakai kotak bekal punya sendiri.
ReplyDeleteAku sudah mulai belajar meninggalkan plastik ya biar bisa mengurangi sampah plastik
ReplyDeleteMemang ya plastik ini simpel digunakan tapi sangat berbahaya buat keberlangsungan lingkungan.
ReplyDeleteMasyaAllah keren banget ini min, jadi pengen ikutan kalo ada ilmu macam ini di kotaku
ReplyDeletebiar nambah wawasan akunya dan ilmu menjaga sampah agar tidak mencemari lingkungan
Lengkapnya info dari kak Resi. Dengan begini, jadi tahu ilmunya tentang memperlakukan sampah plastik ya. Memang butuh diedukasi nih tentang plastik dan sampah plastik.
ReplyDelete