Tak pernah terbayangkan
olehku sebelumnya bahwa aku akan tinggal kini di Pondok Kopi Jakarta Timur.
Sedari kecil aku tinggal di Pamulang, Tangerang Selatan hingga akhirnya aku
menikah dan suamiku beserta keluarga suamiku (mertua) tinggal di Pondok Kopi,
Jaktim. Suamiku besar dari kecil tumbuh besar di Pondok Kopi. Bertemu aku
adalah sebuah takdir dari Allah. Ketika kami memutuskan untuk menikah, sebulan
sebelumnya kami sudah mempersiapkan hunian untuk kami menjalani kehidupan rumah
tangga kami di Pondok Kopi. Sebagai anak bungsu suamiku memang tidak bisa jauh
dari ibunya dan aku pun memahami itu. Tidak ada salahnya juga dalam pikiranku
untuk memulai kehidupan baruku di tempat dimana suamiku dan keluargaku berada. Pasti
lingkungannya bagus, karena bisa terlihat dari bagaimana mertuaku dan
kakak-kakak iparku berdiskusi tentang kegiatan di lingkungan perumahan Pondok Kopi.
Aku dan Keluarga Suamiku |
Aneka Kegiatan di Perumahan Pondok Kopi
Yang aku salut adalah
program-program kegiatan untuk para warga yang berusia 55 tahun keatas, atau
disebutnya dengan 55+ (plus) dan program Lansia. Kenapa aku bisa tahu? Jawabannya
ada di mertuaku. Keduanya sangat aktif di lingkungan RW05/RT05 Pondok Kopi.
Keduanya sudah berusia diatas 55, untuk tepatnya aku lupa. Di awal pernikahanku
aku selalu menemani mama mertuaku mengikuti kegiatannya. Seperti senam 55+
setiap hari Rabu dimulai sekitar jam 7 pagi dan selesai jam 8 pagi.
Rutinitas senam 55+ diawali
dengan kata sambutan dari pengurus, penyampaian informasi terbaru dari pusat
untuk warga yang berhubungan dengan kegiatan olahraga seperti lomba senam 55+ antar
wilayah ataupun lomba senam untuk semua kalangan seperti yang pernah aku ikuti yaitu
lomba senam poco-poco kreasi antar RW di Perumahan Pondok Kopi. Sekilas teringat pengalaman selama latihan dan
persiapannya sangat berkesan buatku yang baru tinggal di Pondok Kopi. Salut
dengan kekompakan warga dalam berkompetisi secara sehat. Setelah penyampaian
informasi kepada warga, senam pun dimulai. Gerakan senam 55+ sebenarnya tidak
jauh berbeda dengan senam biasa. Yang membedakan hanya di tempo musik yang
sedikit lebih lambat. Tentunya untuk menyesuaikan kondisi peserta senam 55+
yang sudah tidak lagi muda. Namun antusiasme mereka bisa terlihat dengan banyaknya
warga yang hadir setiap hari Rabu. Selesai senam selalu ditutup dengan menyanyikan
lagu mars Lansia.
Pemenang Kostum KebayaTerbaik Peringatan Hari Kartini |
Selain kegiatan senam,
kegiatan banyak diikuti oleh warga yang didominasi perempuan dan tergabung
dalam PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga). Kegiatan yang biasa aku
ikuti adalah pengajian bulanan dan arisan yang dikelola pengurus PKK. Pengajian
bulanan diisi dengan ceramah islami yang disampaikan oleh ustad/ustadzah yang
dipercaya. Sedangkan arisan bukan hanya mengocok arisan saja, ada menabung
untuk koperasi dan juga untuk pinjaman koperasi yang bisa dipinjam untuk
keperluan mendesak. Pinjaman koperasi hanya bisa disetujui oleh kesepakatan
bersama. Untuk meramaikan arisan terkadang ada doorprize yang dibagikan, hadiah
dorprize cukup unik mulai dari minyak goreng, beras, hingga wadah-wadah cantik
yang disukai ibu-ibu.
Lomba Poco-Poco Pondok Kopi |
Bukan hanya ibu-ibu saja
yang aktif. Bapak-bapak di perumahan Pondok Kopi, khususnya di lingkungan
RW05/RT05 juga aktif ikut senam lansia. Bapak mertuaku juga aktif dengan
kegiatan kerohanian perumahan. Bapak mertuaku sangat rajin dalam membantu
kegiatan di musholla Al Hidayah. Hampir setiap waktu sholat magrib hingga isya
mengikuti kegiatan di musholla. Saat bulan Ramadhan warga bergantian sesuai
jadwal memberikan konsumsi berbuka untuk di musholla. Bapak mertua juga sibuk
saaat persiapan sholat Idul Fitri dan Idul Adha nanti. Saat Idul Adha warga akan
berbagi tugas dan biasanya bapak mertuaku akan mendapat tugas sebagai kordinator
pemeliharaan hewan Qurban.
Aku semakin salut juga
dengan program yang bernama Jumantik (1 rumah 1 jumatik) dimana warga bergantian
mengunjungi rumah untuk melihat kebersihan rumah bebas dari jentik nyamuk. Di
sisi lain aku melihatnya menjadi bagian dari warga saling mengunjungi dan
melihat keadaan tetangganya dengan program ini. Ibu mertua salah satu yang aktif
dalam program Jumantik. Setiap Jumat pagi jam 6 ibu mertuaku sudah keliling
berkunjung menjalani program ini. Aktifitas mertuaku sangat menginspirasiku dalam
memilih lingkungan perumahan yang nyaman. Perumahan Pondok Kopi sangat nyata
terlihat aktiftasnya yang sangat positif untuk diikuti untuk berbagai kalangan,
khususnya warga lanjut usia yang sering dilupakan.
Lingkungan Perumahan Pondok Kopi Nan Asri
Perumahan Pondok Kopi bernaung
di bawah Kelurahan Pondok Kopi terdiri Perumahan dengan nama jalan yang sama
dengan nama-nama kopi, mulai dari Robusta hingga Arabika. Rumahku dan mertuaku
berada di Jalan Arabika. Menurut informasi mertuaku Perumahan Pondok Kopi
terbilang perumahan lama yang dulunya dikenal dengan perumahan karyawan Bank
Indonesia (BI). Ada beberapa tetangga yang memang kerja di BI hinga sekarang. Dari
segi akses dan fasilitas juga bagus untuk menjadi pilihan perumahan keluarga
masa kini.
Puskesmas Pondok Kopi |
RPTRA Pondok Kopi |
Kantor Kelurahan Pondok Kopi |
Kelurahan Pondok Kopi berbatasan
dengan kelurahan Penggilingan & Pulo Gebang di sebelah utara, kelurahan
Malaka Jaya & Pondok Kelapa di sebelah barat, kecamatan Bekasi Barat di
sebelah timur dan kelurahan Pondok Kelapa di sebelah selatan (sumber Wikipedia).
Pondok Kopi mempunyai Hari Jadi di tanggal 17 Januari yang selalu dipenuhi
dengan aneka lomba dan kegiatan di setiap RW atau juga dilombakan antar RW. Ada
juga aneka bazaar di perayaan Hari Kartini beberapa bulan lalu.
Terkadang warga juga
mengadakan kegiatan sendiri untuk mengisi hari dan mempertemukan warga dengan
arisan bulanan di RT dan OJSB (Olahraga Jalan
Sehat Bersama). Sangat menyenangkan untuk diikuti oleh seluruh anggota
keluarga. Jika mengunjungi Jakarta Timur kamu bisa melihat jalur BKT (Banjir
Kanal Timur) yang asri. Kamu bisa jalan sehat atau jogging di jalur BKT
tersebut. Ada juga pasar malam dan pasar pagi di setiap hari Minggu di
sepanjang jalur BKT. Berkat kekompakan warganya jalur BKT dan perumahan Pondok Kopi selalu terjaga
kebersihannya.
Lingkungan Bersih Pondok Kopi |
Perumahan Pondok Kopi
menurutku menjadi salah satu bukti kecil dari kemajuan dan sosialiasi program
Kota di Jakarta Timur ini. Terlihat dari warganya, keluarga mertuaku yang
sangat aktif dan selalu antusias mengikuti porgram-program yang diberikan. Aku
berharap di perumahan lain seperti di perumahanku ini. Baru pertama kali dalam
hidupku hidup terasa sangat positif, keluarga sehat, aktif dan jarang gosip.
Kegiatan positif membawa dampak yang positif juga untuk jiwa dan raga. Jiwa dan
raga yang baik membawa kita pada kebahagiaan. Hidup bahagia dan positif siapa
yang tidak mau bukan. -RGP-
Senangnya tinggal di Pondok Kopi. Adem Asri dan warganya aktif mengikuti kegiatan bersama. Lingkunganku yang aktif posyandu aja.
ReplyDelete