Kementerian Kesehatan melalui
Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat mengajak blogger untuk mengenal lebih
jauh seputar Malaria pada tanggal 25 April yang diperingati sebagai Hari
Malaria Sedunia. Pemerintah memiliki target untuk Indonesia Bebas Malaria di
tahun 2030. Itu menjadikan penyakit Malaria masuk dalam program nasional yang
artinya semua orang harus mengikuti
pedoman pemberantas malaria versi pemerintah. Bahkan sejak jaman Soekarno tepatnya
pada 12 November 1959 sudah menyemprotkan DDT
untuk membasmi nyamuk sebagai
simbol kesehatan yang akhirnya dicanangkan menjadi Hari Kesehatan Nasional. dr.
Elizabeth Jane Soepardi MPH dsc,direktur pencegahan dan pengendalian penyakit
tular vektor dan zoonotik memberikan informasi seputar malaria.
Fakta Penyakit Malaria
Malaria berbeda dengan
penyakit demam berdarah, meski sama-sama sumbernya dari nyamuk tetapi nyamuknya
berbeda. Penyakit Malaria disebabkan oleh parasit malaria yang ditularkan
melalui nyamuk Malaria yang bernama Anopheles. Selama ini ternyata Nyamuk betina
yang banyak mengigit untuk mendapatkan darah manusia yang digunakannya untuk berkembang
biak dan bertelur, sedangkan nyamuk
jantan lebih banyak menghisap nektar.
Siklus Hidup Nyamuk |
Umur nyamuk ternyata lama
yaitu sebulan dan selama itu banyak mengigit manusia dan banyak berpotensi
menularkan penyakit. Nyamuk Malaria mempunyai siklus hidup 12 hari mulai dari hari
1-2 menjadi telur pada permukaan air, hari 6-8 menjadi jentik, lalu menjadi
pupa dengan bentuk seperti tanda koma dan dewasa.
Ada 5 jenis malaria yang
perlu kamu ketahui, malaria tropika dengan gejala demam lama yang bisa
menyebabkan kematian, malaria tertiana dengan gejala demam yang selama 3 hari,
malaria ovale, malaria kuartana dengan gejala demam 4 hari dan malaria knowlesi
yang disebabkan oleh plasmodium knowlesi.
Kita perlu mengenali gejala
malaria antara lain demam, mengigil yang disertai berkeringat, sakit kepala,
mual, muntah, diare dan nyeri otot atau pegal.
Jika ada gejala serupa perlu sekali untuk mengingatkan dokter akan
gejala malaria karena terkadang dokter lupa khususnya jika kamu tinggal di kota
Jakarta yang sudah bebas malaria. Malaria dapat mengakibatkan anemia bahkan
anemia kronis pada ibu hamil bisa berujung pada kematian dan bayi terlahir
prematur.
Pencegahan dan Pengobatan Malaria
Pencegahan malaria dengan memakai
kelambu saat tidur di malam hari karena nyamuk malaria aktif saat malam hari dengan
ciri khas menungging saat mengigit. Nyamuk malaria umumnya beraktifitas mulai dari jam 6 sore hingga 6
pagi. Biasanya kelambu diberikan gratis oleh pemerintah di wilayah yang endemis
malarianya tinggi. Untuk mencegah juga bisa dengan membalurkan lotion anti
nyamuk, memasang kasa pada lubang ventilasi rumah, menjauhkan lokasi kandang
dari rumah, dan rajin menggunakan pakaian panjang.
Kita juga perlu rajin
membersihkan lingkungan sekitar rumah. Nyamuk malaria banyak terdapat di air
yang tergenang menjadi sarang yang tempat untuk bertelur. Anjuran untuk
masyarakat agar di lingkungan sawah, rawa, sungai, perbukitan maupun parit
dibuat cekungan menurun agar air tidak menggenang. Tebarkan ikan kepala timah, ikan
nila merah, ikan gupi atau mujair di genangan air untuk memakan jentik2 nyamuk. Kita juga bisa menebarkan larvasida atau
abate di tampungan air.
Cara mudah mencegah dan
menambah keindahan taman di rumah dengan menanam tanaman bunga seperti
kecombrang yang bisa juga diolah menjadi masakan, bunga zodia, bunga marigold,
lavender dan sereh. Dijamin nyamuk tidak akan mendekati rumah dan rumah menjadi
semakin asri dengan tanaman atau bunga tersebut.
Pemeriksaan malaria dilakukan dengan
cek mikroskop, cek darah dan anti RDT (rapid diagnostic test) untuk mendeteksi
adanya parasit atau tidak dalam tubuh. Obat malaria yang ACT (artemisinis based
combination therapy) tersedia gratis dari pemerintah dan ditanggung BPJS. Obat
ACT diminum dengan keadaan perut tidak kosong, setelah makan dan diminum sampai
habis. Obat kina dipakai untuk pengobatan malaria bukan untuk pencegahan.
Seorang traveller atau yang hobi jalan-jalan
juga perlu melakukan upaya antisipasi Malaria karena kita tidak akan pernah
tahu wilayah yang kita kunjungi endemis Malaria atau tidak. Di Indonesia
sendiri ada sekitar 39 kabupaten/kota yang endemis malarianya tinggi. Untuk
mencegah tertular Malaria selama perjalanan dianjurkan untuk minum obat
doksilin 1x1 kapsul setiap harinya dan 2 hari sebelum keberangkatan hingga 4
minggu setelah meninggalkan wilayah yang disinggahinya selama perjalanan. Hindari
menggunakan pakaian berwarna hitam yang dapat mengundang nyamuk untuk mendekat.
Pemerintah juga memiliki Malaria Center yang terletak di 7 wilayah dengan endemis Malaria tinggi, Maluku
Utara, Papua, Papua Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Sumatera Utara, Aceh dan
Kalimantan Tengah dengan total 20 Malaria Center. Bagi kamu yang tinggal di
wilayah tersebut kamu bisa mendapatkan informasi dan bantuan terkait Malaria. Mari
kita bantu eliminasi Malaria ini bersama. -RGP- #akhirimalaria
Comments
Post a Comment