TB mempunyai arti sama
dengan TBC bagi kamu yang belum mengetahuinya. TB disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium Tuberculosis. Kali ini dalam Blogger Forum Treat Latent TB for “TB
Free World” yang diadakan 7 April lalu aku berkesempatan untuk mengetahui lebih
banyak lagi tentang TB khususnya tentang TB Laten pada anak. Forum ini
terselenggara berkat kepedulian IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) bersama Sanofi
Indonesia dengan kehadiran Dr. Arya Wibitomo, Medical Director Sanofi Indonesia
untuk menyebarluaskan informasi kepada masyarakat tentang TB Laten melalui
blogger dari KEB (Kumpulan Emak Blogger).
Blogger Forum TB Laten - kataresi |
Kepedulian terhadap TB
Laten Anak ini sejalan dengan program
pemerintah TOSSTB
untuk memberantas TB dengan target Indonesia bebas TB 2030. Faktanya di tahun
2016 terdapat total kasus TB anak sebanyak 1.507 kasus atau 9,04% dari total kasus
TB global semua usia. Penularan TB terhadap anak paling sering melalui saluran
pernafasan atau udara. Anak bisa dengan sangat mudah tertular TB Laten jika
kondisinya dalam satu rumah ada anggota keluarga dewasa yang mempunyai TB Aktif.
TB Laten Anak adalah kondisi disaat seorang
anak terinfeksi bakteri TB tetapi tidak terkena TB atau dengan kata lain
bakteri ada dalam tubuh anak namun tidak aktif menyerang sistem kekebalan tubuh
anak dan bakteri tidak berkembang biak. Anak dengan TB Laten tidak merasakan
sakit dan satu-satunya cara untuk mengetahuinya dengan melakukan pemeriksaan
darah atau tes kulit TB.
Anak dengan TB Laten
tidak menularkan TB dan memiliki resiko untuk mengidap penyakit TB sebanyak 5 –
10 %. Lakukan pemeriksaan mantoux, rontgen dan BTA kultur jika merasa atau khawatir anak kamu terinfeksi bakteri TB. Anak dengan penyakit TB yang sudah positif tidak selalu menularkan pada
orang disekitarnya kecuali anak tersebut menderita TB BTA (Bakteri Tahan Asam)
positif atau TB tipe dewasa yang ditemukan saat pemeriksaan dahak.
Untuk bentuk pencegahan sebagai orangtua berilah vaksinasi BCG (Bacille Callmette-Guerin) kepada anak, beri asupan makanan yang sehat dan bergizi kepada anak, serta menjaga lingkungan rumah bersih dan tidak lembab. Penyebaran TB lebih banyak terjadi di wilayah yang padat penduduk atau “kumis pajoko” istilah untuk wilayah kumuh miskin padat jorok dan kotor ala Dr. Wahyuni Indrawati Sp.A(K) dari IDAI.
Tanda-tanda pada anak
yang harus diwaspadai sebagai gejala TB antara lain:
- Berat badan turun tanpa sebab atau tidak naik selama satu bulan
- Demam lama lebih dari dua minggu
- Batuk terus menerus hingga lebih dari tiga minggu
- Nafsu makan berkurang
- Lesu dan anak menjadi tidak aktif bermain
- Diare lebih dari dua minggu yang tidak sembuh dengan obat diare biasa
Gejala TB pada anak sering kali menyulitkan diagnosa awal dan
berdampak pada kesalahan penanganan. TB dengan mudah menular melalui udara,
jauhkan anak-anak dari kontak dengan pasien TB dewasa.
Cegah dan Obati TB
Meski hanya orang dewasa
yang bisa menularkan TB kepada anak bukan berarti kita tidak boleh acuh jika
ada anak yang menjadi TB Laten. Bahayanya batuk seorang TB Aktif bisa
mengeluarkan percik recik yang mengandung bakteri TB. Kita sebagai orang dewasa
juga harus tahu etika ketika batuk diantaranya menutup dengan tangan, lengan
bagian dalam atau tisu. Bersama kita cari kontak TB yang menularkan kepada orang
di sekelilingnya.
Setelah kita mendapatkan
kontak TB (si penular) maka lakukan investigasi yang bertujuan untuk mengetahui
siapa saja anak-anak yang sudah kontak erat, segera melakukan pemeriksaan
terhadap anak-anak tersebut dan berikan terapi pengobatan yang sesuai. Anak penting
dalam investigasi kontak karena sebanyak 30 – 60% anak sudah melakukan kontak
erat sehingga beresiko tinggi menderita TB setelah terinfeksi (10-50%) dan anak
juga bisa menderita TB berat (meningitis TB).
Pengobatan TB pada anak
ada dua yaitu terapi pengobatan dan profilaksis (pengobatan pencegahan). Metode
PP INH (Pengobatan Pencegahan dengan Isoniazid) digunakan dalam kasus indeks
sensiti obat anti TB. Obat dikonsumsi satu kali sehari diwaktu yang sama dan
saat perut dalam kondisi kosong. Lama pemberian obat selama 6 bulan dan obat
tetap diberikan meski kasus indeks meninggal. Dosis obat disesuaikan dengan
kenaikan berat badan setiap bulan. Ada tambahan vitamin B6 untuk anak yang
kekurangan gizi dan mempunyai HIV positif
Pemberian pengobatan pencegahan
TB (profilaksis) bisa menurunkan resiko TB pada anak sebesar 60%. Pengobatan
pencegahan dilakukan dengan kriteria usia anak kurang dari 5 tahun. Kunci keberhasilan pengobatan TB pada anak
serupa dengan TB pada orang dewasa yaitu ketaletenan dan teratur dalam meminum
obat.
Rangkul dan hibur anak
yang sedang masa pengobatan. Ajarkan anak kamu juga untuk belajar etika batuk
dan untuk tidak menjauhi temannya yang sedang sakit. Bersama kita peduli dengan
menyebarluaskan informasi ini. Saling menjaga dan merangkul anak-anak kita,
jauhkan dari penyakit. -RGP-
waaaw bagus mbak infonya <3
ReplyDeleteinformatif sekali infonya, jadi tau bahayanya TB, makasih kataresi
ReplyDeleteSempat bingung antara TB dengan TBC ternyata sama saja..
ReplyDeleteCara gampang mencegah TB adalah pakai masker ketika keluar rumah dan cuci tangan sebelum makan. Ayo cegah TB 😊
ReplyDeleteWah harus makin waspada ya kak sama TB Laten. Makasih infonya kak
ReplyDeleteBahaya banget y ada TB. Bahkan bisa sampai menyebabkan kematian. Semoga penderita TB di tahun ini berkurang
ReplyDelete