Jakarta Fashion and
Food Festival 2017 sudah berlalu dan berakhir pada 7 Mei. Pada 25 April 2017,
Aku mendapatkan kesempatan untuk meliput Kampoeng Tempo Doeloe yang menjadi
bagian food festival JFFF 2017
bersama food blogger dari Kompasiana
dan beruntung mendapat undangan dari Blogger Crony untuk melihat fashion show Hijab Culturation
bersama Tiffany Kenanga dan Yadirsyah Zunur yang bertempat di The Forum, Mall
Kelapa Gading.
Nama Tiffany Kenanga
sudah tidak asing lagi di industri musik. Di tahun 2012, Tiffany sudah
mempunyai dua lagu yaitu berjudul “NikmatMu” yang bertema religi, “Sahabat”
yang bertema persahabatan dan di tahun 2014 “Hai Gadis”. Tiffany masih
terhitung muda dan berbakat di usianya yang masih belia. Tiffany mulai membuat
karya bajunya sendiri dengan dukungan dari ibunda, Dian Kenanga. Tiffany Tales menjadi tema koleksi yang
dikeluarkan oleh Tiffany Kenanga.
Koleksi Tiffany Tales milik Tiffany Kenanga dalam
fashion show dibawakan oleh 10 model. Dominasi rancangan Tiffany Tales adalah warna monokrom seperti putih, hitam dan
abu-abu. Fashion show ini adalah yang pertama kalinya bagi Tiffany dengan
mengangkat style casual,maskulin dan
feminin. Model bajunya dinamis dan simpel kalau menurut aku. Cocok dikenakan untuk acara formal ataupun
santai. Tampilan busana Tiffany makin serasi dengan koleksi sepatu dan sandal
dari Marie Claire yang ikut mendukung karya Tiffany.
Diakui Tiffany target pasar dari koleksi busananya adalah untuk usia 17-50 tahun dan untuk range harga dari koleksi busananya berkisar antara Rp 75 hingga 600 ribu. Harganya terjangkau untuk kalangan menengah kebawah. Untuk membuat koleksi busananya ternyata Tiffanya membeli bahan kainnya tidak jauh, yaitu di Tanah Abang, Mayestik, Cipadu, atau Bandung. Untuk yang jauhan hanya di Hongkong. Tiffany juga mempunyai online store yang mengeluarkan minimal 4 desain terbarunya setiap bulan.
Tiffany Kenanga bernyanyi |
Minang
Culture Creation oleh Yadirsyah Zunur
Menyemarakkan fashion
show Hijab Culturation hadir juga Yadirsyah Zunur dengan tema koleksinya yaitu Minang Culture Creation. Yadirsyah Zunur
adalah perancang busana asal Padang, Sumatera Barat. Dengan 10 modelnya,
Yadirsyah Zunur menampilkan koleksi busana yang didominasi warna pink dan ungu.
Tampilan busana karya Yadirsyah terlihat elegan. Nuansa bordir bunga menjadi
ciri khas busana dari Yadirsyah yang
sangat memperlihatkan kekuatan etnik dari Padang, Sumbar. Sangat cantik, cocok
untuk formal.
Yadirsyah tergabung dalam Asosiasi Perancang
Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) dan mengakui untuk mencapai sekarang melalui
proses. "Awalnya
saya bisa bordiran. Namun seiring waktu saya pun belajar cara menyulam, hingga
akhirnya saya diminta mengajarkan ilmu yang saya miliki ke masyarakat
luas," jelas Yadir. Berkat kerja kerasnya, Yadir
kini sudah memiliki 10 anak jahit. Setiap bulan, Yadir bersama anak jahitnya
menyiapkan sekitar 30 potong pakaian. Terlihat anggun dan mewah.-RGP-
Apik e bajune.... Sayang aku gak bisa pake baju begituan kak. Wkwkwk
ReplyDelete