Minggu lalu, 18 November Aku berkesempatan mendapatkan undangan EKI Update V2.0 dari kak Uli Herdinansyah. Beberapa kali mengikuti perkembangan kegiatan ka Uli melalui media sosialnya dan sekilas melihatnya promosi tentang EKI Update V2.0 di Hitz FM. Kebetulan luang hari itu dan meluncurlah sore hari menuju ke Gedung Kesenian Jakarta (GKJ) lokasi EKI Update V2.0 akan berlangsung.
EKI
Update V2.0
Duongg,,
gong berbunyi tanda masuk ke dalam ruang pertunjukan GKJ dan untuk pertama
kalinya Aku dapat kursi di balkon dan kursi satu berderet ke belakang. Lebih
enak dibanding di kursi dibawa dan lebih mudah mengambil gambar. Kak Rina
(kakak iparku) duduk di kursi belakang. Beneran tidak sabar rasanya saat itu
untuk melihat pertunjukan EKI Update V2.0
Kalau
menurut katalog jadwal acara disebutkan bahwa EKI Update adalah sebuah variety
show dari EKI Dance Company yang dikemas secara kreatif dengan memadukan seni
tari, talkshow, dan unsur seni lainnya. EKI Update diagendakan setahun tiga
kali pertunjukan. Pada bulan Mei lalu, EKI Update V1.0 sudah berhasil
terselenggara dengan tema #EtnikKekinian dan berlangsung di Teater Kecil, Taman
Ismail Marzuki (TIM) Jakarta.
Untuk
EKI Update V2.0 mengusung tema In Art We Unite (#InArtWeUnite). Seni tidak
terpisahkan dari kehidupan. “Kalau tidak ada kerjasama yang baik tidak akan membuahkan
sesuatu yang baik. Setiap karya yang ditampilkan adalah hasil kolaborasi
beberapa seni. Harapannya agar semangat kolaborasi tidak hanya dalam
berkesenian saja tetapi juga dalam semua aspek kehidupan,” ujar Aiko Seno Soenoto
selaku Eksekutif Produser EKI Update pada perbincangan singkat dengan Uli dan
Alim Sudio yang berperan sebagai host.
Eksotika
Karmawibhangga Indonesia atau EKI yang sudah berumur 20 tahun ini pada tahun
ini launching Yayasan EKI yang konsen pada pendidikan seni kontemporer,
memberikan beasiswa, pelatiham ,open class dengan pengajar dari luar namun
tanpa melupakan bdaya sendiri. Melalui Yayasan EKI diharapkan budaya Indonesia
bisa lebih maju di luar melalui seni kontemporer. “Dengan berkesenian
kontemporer bisa lebih mengena pada generasi muda dan digarap lebih modern,”
ujar Aiko.
#InArtWeUnite
EKI
Update V2.0 dibuka dengan pertunjukan “Nobody”
dengan pianis Jesslyn Juniata yang lihai memainkan jemarinya diatas piano
mengiringi sang penyanyi Ara Ajisiwi yang mempunyai vokal yang kuat dan
dikelilingi tujuh orang penari disekitarnya. Nobody sukses membuka acara EKI
Update V2.0
I ain’t never done nothin to nobodyI ain’t never got nothin from nobodyAnd until I get somethin’ from somebodyI will never do nothing for nobody
Pertunjukan
kedua adalah “Femme Enerve”,
diungkapkan kak Uli bahwa ini menggambarkan perempuan-perempuan yang sedang merasakan
kegelisahan mendalam. Delapan (8) orang penari menari gemulai dalam balutan
baju ringan berwarna putih yang mengikuti setiap liuk tariannya dan memakai
sepatu warna senada. Koreografi nan
cantik berkat Yuliani Ho dan semakin kompleks dengan kelihaian para penari.
Pertunjukan
berlanjut dengan kemunculan empat (4) pintu yang bersinar dengan biru, hijau,
kuning dan ungu yang aslinya hanya pintu bercat putih yang disinari dengan
warna, “Behind The Door”. Seorang perempuan
melenggang cantik dan hening. Lagu Prodigy pun mencairkan panggung disertai
dengan kemunculan tujuh (7) orang laki-laki yang terkadang muncul dari dalam
pintu maupun diatas dan sekitarnya. Seakan penuh makna yang tersirat dari
tarian ketujuh laki-laki itu seirama dengan lagu. Ada yang mengartikannya
sebagai jalan menuju ke ruang, rasa atau rahasia. Pintu yang tertutup menggoda
untuk disibak. Koreografi dari tarian mampu menyampaikan makna dibaliknya,
sukses untuk Siswanto ‘Kojack’ Kodrata.
Manjamon |
“Manjamon”
mempunyai arti Manusia jadi monyet, berkisah tentang tiga (3) orang perempuan
yang melihat lima (5) orang laki-laki menari dan akhirnya mereka menari bersama
lalu berubah menjadi monyet orange dengan rambut biru. Tampilan kostum
monyetnya glowing dan para penari sangat kompak serta mampu menirukan gerakan
monyet dengan cukup detail.
Pertunjukan
berikutnya berbeda dari yang lainnya “Another
I” karena penari tidak berada langsung di atas panggung melainkan didalam
sebuah video yang menceritakan kegelisahan seorang laki-laki yang menemukan
dompet. Bingung antara ingin mengembalikan dan tidak, disertai dengan kemunculan
dirinya yang lain yang menghasut untuk mengambil dompet itu dan mereka menari
untuk menunjukkan kegelisahan hatinya untuk memutuskan.
Pertunjukkan
berlanjut ke paduan suara atau Show Choir dengan tema “Whatever” mengenakan kostum seperti kelompok pahlawan bertopeng
kenamaan power rangers. Show Choir
menyanyi lagu berjudul Mr.Roboto ciptaan Dennis DeYoung dan lagu lagu daerah
Aceh Bungo Jeumpa. Show Choir menyanyi sembari menari dan 10 dari 19 anggota
Show Choir sempat menarikan tari Saman yang menambah decak kagum penonton.
talkshow |
Di
sela-sela pertunjukkan duo host mengajak para tamu dan undangan yang hadir
mengikuti tantangan yang sedang kekinian di instagram yaitu Mannequin Challenge
yang berlangsung seru namun sayang kurang kompak. Hasil video dari Mannequin
Challenge bisa disaksikan di televisi dekat pintu masuk utama. Selain Mannequin
Challenge juga ada kuis yang berhadiah di sesi talkshow dengan narasumber dari
Wayang Orang Bharata (WOB), Nanang Ruswandi dan Teguh Kentus Apiranto. Diakui
narsum WOB sudah cukup sering kolaborasi dan terakhir kolaborasi dengan TNI
yang hadir sebagai 100 kurawa dari TNI Indonesia sampai Jendral pun ikut
berperan dalam pementasan WBO. Bergabung dan bermain dalam pementasan adalah
cara kekinian dalam mengapresiasi sebuah karya. Cara mengapresiasi sebuah
pertunjukan dulu dengan sekarang berbeda. Banyak orang yang tertarik bermain
dalam pementasan wayang orang, artis sekalipun. “Sayangnya diungkapkan bahwa kurang
pendalaman karakter dalam memerankan karakter wayang orang dalam pementasan.
Hanya sekedar menghapalkan teks dan mengurangi esensi wayang orang itu sendiri,”
kritik narsum. Kedua
narsum sangat bersemangat mempertunjukkan kemampuannya berperan wayang orang sesaat.
Pertunjukan kemudian dilanjutkan dengan KMKZ (Ken Amara Rakasena dan Gerald
Prayogo) jebolan dari ajang bakat The Remix di Net TV kolaborasi dengan Ara
Ajisiwi, Nala Amrytha dan Tri Harakiri (ada kak Uli, Nanang Hape dan Alim
Sudio). Perpaduan antara musik DJ, remix, duo suara yang tinggi dan trio Harakiri yang tetap kompak. Akhirnya
bisa melihat ka Uli nyanyi juga.
Lagu Rama Ragu
Puncak
dari EKI Update V2.0 adalah pertunjukan mini musikal “Lagu Rama Ragu”. Minimusikal
tentang Rama dan Sinta. Pertunjukan diawali dengan siluet berbagai jenis hewan
seperti kuda yang ternyata dibuat dari manusia dibalik layar yang bersatu
membentuk hewan. Keren menurutku dan latar siluet terus mengiringi jalan cerita
Lagu Rama Ragu. Sosok Rama digambarkan seperti sosok yang percaya diri, dekat
dengan Petruk, Bagong dan Gareng yang mempunyai karakternya masing-masing. Rama
disini sangat mencintai Sinta dan bingung harus bagaimana menghadapi Sinta.
Sosok Sinta digambarkan juga sebagai sosok yang sangat percaya diri dan percaya
bahwa Rama takkan pernah berpaling darinya. “Rama is a goodboy’ dinyanyikan di
pertunjukan untuk menunjukkan cintanya kepada Rama. Sarpa adalah karakter orang
ketiga diantara Rama dan Sinta. Sarpa mengaku sebagai pribadi yang jujur dan
ekspreksif tidak seperti Sinta, dengan pembawaannya yang centik didepan Rama.
Sinta tak goyah dengan sikap Sarpa dan Rama pun tetap memilih Sinta.
Lagu Rama Ragu Closing |
Over
all pertunjukan EKI Update V2.0 keren menurut. Kolaborasinya, Kostumnya,
Koreografinya, Musiknya, Tarinya, antara perpaduan budaya Indonesia dimix
dengan nuansa modern kekinian yang dibawakan oleh semangat muda. Semoga EKI
bisa terus menghasilkan seniman muda yang berkualitas dan tetap semangat
berkarya untuk EKI Update selanjutnya. -RGP-
Keren banget liat foto-fotonya. Liat pertunjukan aslinya pasti lebih keren! Berarti EKI Dance Company ini rutin ya ngadain show...
ReplyDeleteHi say makasi dh mampir. Iya infonya si rutin setaun 3x. Aku jg baru pertama kali nonton. Keren bgt
DeleteNice sharre
ReplyDelete