Juara Harapan 1 Lomba Foto Kemenkes - docpri |
Kesehatan mata itu
penting, meski gangguan penglihatan tidak dianggap penyakit prioritas dalam
kamus kesehatan Indonesia tetapi juga perlu menjadi kepedulian sedari dini
dalam keluarga. Biasakan untuk mengkonsumsi wortel yang kaya akan vitamin A dan
minum jus wortelnya rutin pada diri sendiri dan kepada anggota keluarga,
khususnya kepada anak anda. Kalau aku pribadi boleh dibilang pengemar wortel.
Dari kecil biasa menemani ibu memasak di dapur dan memakan wortel segar yang
seharusnya dimasak oleh ibuku (nyengir bahagia).
Difesiensi vitamin A
terhadap anak sangatlah perlu diperhatikan. Vitamin A penting untuk metabolisme
penerimaan cahaya pada mata dan lapisan air mata agar kornea tidak kering.
Vitamin A identik dengan wortel dan sayangnya banyak anak kurang menyukai
wortel. Bagi yang tidak menyukai wortel, betakarotin pada sayur dan buah
berwarna kuning, orange atau merah juga bagus untuk kesehatan mata.
Pengetahuan sederhana
itu kudapatkan saat mengikuti Seminar Kesehatan Indera Penglihatan pada 13
Oktober lalu yang diadakan oleh Kementerian Kesehatan. Seminar tersebut
merupakan rangkaian acara dalam rangka memperingati Hari Penglihatan Sedunia
(World Sight Day) pada hari yang sama. Acara lainnya adalah lomba foto kesehatan
mata tingkat SLTA se DKI Jakarta, talkshow Elshinta dan press briefing dan
puncaknya adalah Deklarasi Mata Nasional. Lomba foto sudah berlangsung dari
tanggal 22 september-9 oktober. Foto yang masuk sebanyak 114 foto dan terpilih
6 pemenang, pemenang juara dan harapan masing-masing 3 orang. Juara 1 oleh Nuramaliasari
dari MAN 9 Jakarta, Juara 2 oleh Eduardu Krisna dari SMA 9 Jakarta dan Juara 3
oleh Alugoro dari SMA 9 Jakarta.
Dr.Lily SS., MM.,NIP - docpri |
Kembali ke soal mata,
Dr. Lily Sriwahyuni S., MM.NIP selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menghimbau semua untuk
menjaga kesehatan mata karena mata
adalah jendela dunia. Setiap warga negara Indonesia mempunyai hak untuk
mendapatkan penglihatan yang optimal. Tanpa kita sadari makin banyak anak-anak
yang menggunakan kacamata yang menandakan jumlah kelainan refraksi yang
meningkat. Data WHO tingkat kebutaan di
Indonesia sebanyak 1,5% dan tertinggi di Asia, sedangkan untuk dunia, Indonesia
menempati posisi nomer 2 setelah Ethiopia. Sebanyak 1 juta penduduk Indonesia
mengalami kebutaan dengan penyebab utamanya adalah katarak
Menurut Dr. Gitalisa
Andayani A, SpM(K) sebagai narasumber dalam seminar menyampaikan bahwa sebanyak 285 juta orang di
dunia mengalami gangguan penglihatan, 39 juta kebutaan dan 246 juta mengalami
low vision. Definisi kebutaan menurut WHO adalah dalam jarak 3 meter pandangan hanya
bisa melihat jari dan sisanya blur. Menurut data yang didapat bahwa 90%
gangguan penglihatan terdapat di wilayah dengan penghasilan rendah dan 80%
masalah penglihatan bisa dicegah dan diatasi
Elemen Komite Mata Nasional - docpri |
Melihat kondisi
tersebut dan mengikuti World Vision
2020 The
Right To Sight, yang mempunyai visi menanggulangi kebutaan, didirikanlah
Komite Mata Nasional sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia no.HK02.02/MENKES/155/2015. Komite Mata Nasional bekerja bahu membahu
dengan seluruh elemen masyarakat untuk mengatasi persoalan gangguan penglihatan
dan kebutaan di Indonesia.
Penyerahan Plakat - docpri |
Mengalami kebutaan dan
menjadi tunanetra itu tidak enak, dunia gelap. Aku tahu betul rasanya karena
pengalamanku bekerja di sebuah LSM untuk tunanetra dan sempat diberikan
pelatihan “menjadi tunanetra dalam sehari”. Aku memakai penutup mata dalam
sehari (mungkin kurang) berjalan dan
berusaha mengenal posisi, suara, dengan meraba tembok dan semacamnya. Yang
pasti aku lihat hanya gelap dan hitam.
Mata
Sehat & Gangguan Penglihatan
Yuk jaga kesehatan mata
kita. Ciri-ciri mata sehat antara lain:
- Kelopak mata dapat membuka dan menutup dengan baik
- Bulu mata teratir dan mengarah keluar
- Kornea (selaput bening) benar-benar jernih
- Pupil benar-benar hitam dan bergerak sesuai intensitas cahaya (mengecil saat cahaya terang dan melebar saat cahaya redup)
- Penglihatan setiap mata jelas dan fokus
Gangguan penglihatan
yang terjadi pada seseorang ditandai dengan kondisi mata merah, nyeri dan
bengkak, terjadi penurunan tajam penglihatan, sering sakit kepala, gangguan
penglihatan pada senja hari, dan terlihat bagian berwarna putih pada pupil.
Gangguan penglihatan ada empat (4), antara lain:
- Gangguan
Refraksi: Gangguan penglihatan yang terjadi akibat cahaya
difokuskan tidak tepat pada makula, sehingga terjadi keluhan penglihatan buram.
Jenis gangguan refraksi ada miopi (rabun jauh), hipermetropi (rabun dekat), astigmatisma
(mata silindris) dan presbiopia (mata tua).
Miopi - docpri
docpri
Mata Silindris (AStigmatisma) - docpri - Katarak:
Kekeruhan pada lensa yang menyebabkan penurunan pada penglihatan atau tidak
mampu melihat dengan jelas. Gejala katarak antara lain penglihatan kabur,
berselaput, mata mudah silau dan sulit mendapatkan ukuran kacamata yang tepat.
Untuk penderita katarak tingkat lanjut akan tampak bagian putih di pupil mata.
Katarak - docpri - Glaukoma:
Gangguan penglihatan yang disebabkan meningkatnya tekanan pada bola mata yang
merusak serabut saraf retina. Kerusakannya bersifat permanen dan dapat berujung
pada kebutaan. Glaukoma disebabkan oleh Hipertensi dan Diabetes Melitus.
Glaukoma - docpri - Retinopati Diabetik: penyakit mata yang diakibatkan oleh diabetes. Gangguan penglihatan pada mata karena diabetes biasanya akan muncul setelah 5 tahun.
Pengaruh
Gadget Pada Anak
Dra.Ratih Ibrahim MM.Psi |
Di era serba digital
ini keberadaan gadget tidak lepas dari kehidupan sehari-hari. Yang tidak kita
sadari paparan radiasi dari gadget bisa menimbulkan kelainan refraksi pada
penglihatan mata. Beberapa fakta disampaikan oleh Dra. Ratih Ibrahim, MM.
Psikologi bisa menjadi bahan renungan kita untuk mulai mengurangi penggunaan
gadget pada anak.
Faktanya
40% anak di usia 2-4 tahun seudah menggunakan smartphone/gadget, 90% orang tua
mengatakan anaknya sudah terpapar dengan layar gadget sejak usia 2 tahun, anak
usia sekolah menghabiskan 6 jam setiap harinya dengan gadget, dan 67% remaja
sudah mempunyai smartphone dan 53% anak usia sekolah sudah memiliki gadgetnya
sendiri.
Hal yang disadari bahwa
usia anak sekolah dan remaja itu perlu melakukan hubungan sosial dengan teman
atau dengan lingkungan sekitarnya. Selain terpapar radiasi gadget yang bisa
menyebabkan gangguan penglihatan, gadget juga bisa menyebabkan seorang
anak/remaja menjadi pribadi yang antisosial, phone snubbing, dan short
attention span.
Yuk kita mulai membatasi
penggunaan gadget kepada anak. JANGAN
BERIKAN GADGET KEPADA ANAK USIA 0-2 TAHUN dan batasi penggunaan gadegt 1-2
jam per hari untuk anak usia 2 tahun keatas. Untuk aku yang masih berdua dengan
suami berlaku juga jam SILENT GADGET. Sepulang suami kerja kami berkomitmen
untuk quality time alias ngobrol.
Itulah moment dimana smartphone kami
harus disilent dan kami bercerita tentang kegiatan kami seharian apa saja.
Setidaknya kami mencoba membiasakan diri dengan pembatasan gadget saat malam
atau saat berkumpul keluarga. -RGP-
lebih baik mencegah dr pada mengobati
ReplyDeleteRegards
budy | Travelling Addict
www.travellingaddict.com
Iya betul banget ..
DeleteKurangi penggunaan gadget jg ckup membantu
musuh mata kita sekarng banyak banget nih, segala macam gadget, tv, komputer, hikss
ReplyDeleteIya mba.gak disadari lho itu bisa mempengaruhi kesehatan mata.
DeleteInfonya sangat bermanfaat. Susu kamving Kandungan vitamin A pada susu kambing etawa selain bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata
ReplyDelete