Bersama pohon harapan untuk suara yang tak terdengar - docpri |
Blogger
sedikit demi sedikit sepertinya sudah mulai diakui fungsi dan keberadaannya
oleh lembaga negara. Peran blogger di mata Yuniyanti Chuzaifah ada dua, yaitu
berperan memberi ruang bagi “suara yang tak terdengar” dan blogger mempunyai
kedaulatan yang luar biasa untuk mengangkat “suara yang tak terdengar” itu ke
masyarakat.
Wakil Ketua Komnas Perempuan, Yuniyanti - docpri |
Di
awal pertemuan yang dipandu oleh Ajeng, blogger ditanya sudah mengenal Komnas Perempuan atau belum.
Jawaban dari beberapa blogger Komnas Perempuan adalah lembaga yang terbentuk
setelah Peristiwa Mei 1998. Sebenernya itu juga aku yakin karena baru baca di
brosur Komnas Perempuan yang baru dibagikan saat acara. Beberapa blogger yang
hadir ternyata mempunyai pengalaman tersendiri saat terjadinya Peristiwa Mei
98.
Sekilas tentang Komnas
Perempuan
docpri |
Komnas Perempuan
adalah lembaga independen yang didirikan pada tanggal 15 Oktober 1998, tepatnya
lima (5) bulan setelah Peristiwa Mei 1998. Tepatnya saat terjadi konsolidasi
perempuan korban peristiwa Timor Leste, peristiwa Aceh, peristiwa Papua dan
Peristiwa Mei 1998. Dari situlah suara perempuan yang menjadi korban bersatu
dan mulai mendapat perhatian Presiden yang saat itu dipimpin oleh B.J. Habibie.
Menurut
data TGPF (Tim Gabungan Pencari Fakta) terdapat 85 korban kekerasan
seksual pada peristiwa Mei 98. Dalam
temuan TGPF sudah terindikasi tiga (3) hal dalam peristiwa Mei 98, antara lain
provokator yang terorganisir, massa aktif dan massa pasif . Hal ini yang
mendasari Saparinah Sadli untuk menginisiasi konsolidasi dan terbentuknya
Komnas Perempuan hingga akhirnya didirikan dengan dasar Keputusan Presiden
no.181 tahun 1998 yang ditandatangani oleh mantan Presiden B.J. Habibie tanggal
9 Oktober 1998. Kemudian diterbitkan Peraturan Presiden no.65 tahun 2005 untuk
menyesuaikan dengan perkembangan organisasi.
“Apabila kerja memberikan keadilan bagi korban kekerasan adalah sebuah mimpi, apakah kita akan membiarkan korban juga bermimpi untuk dapat pulih dari kekerasan yang dialaminya?”(Saparinah Sadli, 2002)
Dialita - docpri |
Komnas
Perempuan adalah anak sulung reformasi dan terus berupaya hingga kini
memberikan hak korban kekerasan seksual salah satunya dengan cara pemulihan
psikologis. Pemulihan psikologis banyak cara, ada yang menggunakan cara dengan
membuat motif kbhinekaan pada selendang dan mengharapkan perempuan bisa
memakainya. Yuniyanti juga menyebut Paduan Suaraku Dialita sebagai contoh
pemulihan psikologis, berisi anggota KdS (Keluarga dalam Sejarah) berkumpul dan
bersatu dalam sebuah paduan suara menyanyikan lagu-lagu lama 1965 dan eranya
yang dikumpulkan dan dinyanyikan kembali.
Monumen
Jarum Mei di Pondok Rangon yang berbentuk tangan yang menjahit luka juga
merupakan bentuk pemulihan psikologis korban. Komnas Perempuan tetap berusaha
mengawal proses peradilan dan tidak akan meninggalkan korban begitu saja. Banyak
korban yang semakin menua, masih memerlukan pendampingan dan menunggu “sesuatu”
dari negara. Permintaan maaf secara formal dari beberapa pejabat pemerintah
memang sudah terjadi beberapa kali, sayangnya permintaan maaf dari negara belum terjadi sampai detik ini.
Komnas Perempuan Untuk
Acara
gathering blogger dengan Komnas Perempuan bertempat di Ruang Persahabatan. Ruang Persahabatan ini ternyata terbuka
dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat umum untuk dipakai kegiatan. Bisa
digunakan gratis, tanpa biaya, hanya dengan surat pinjaman. Selain itu Komnas
Perempuan mempunyai mural di gedungnya. Tiga mural di gedung Komisi Anti
Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan):
- Mural berjudul “Defender” berada di bagian depan gedung. Mural ini karya Lala Bohang ini menggambarkan perempuan pembela HAM. Gambar mural dominan dengan warna ungu, ungu cenderung diartikan sebagai warna feminis.
- Mural berjudul “Survivor” atau Penyintas berada di samping gedung. Mural ini juga karya dari Lala Bohang yang menggambarkan penyintas seperti amuba. Penyintas yang mampu bertahan dalam segala kondisi dan tekanan, digambarkan lebih ceria dalam mural tersebut.
‘Meski dalam pusaran persoalan dan konteks konflik, Perempuan tetap bertahan, seperti amuba yang dapat membelah diri, Perempuan korban berhasil bertahan, menggeliat untuk menjaga kehidupan tetap berlangsung. Tampak lentur tapi kuat, tak pernah patah karena terus tumbuh dan bergerak menjadi penyintas”(Sumber dan Penjaga Kehidupan oleh Lala Bohang)
- Mural berjudul “Sengkarut Persoalan” berada di belakang gedung dengan tinggi 11 meter. Mural ini karya Mariska Sukarna yang mempunyai arti perempuan selama ini terbelit dengan banyak stigma. Dalam prosesnya seniman mural ini ingin mengikuti kemauan korban agar melalui gambar muralnya dapat menceritakan sejarah di masa lalu.
Sebagai
lembaga negara pertama dan satu-satunya yang mempunyai mural, ternyata
mempunyai harapan agar Komnas Perempuan juga bisa menjadi tempat wisata
pengetahuan dan sejarah peristiwa masa lalu melalui foto-foto dan karya seni
buatan korban atau seniman yang peduli dengan HAM yang ditunjukkan di berbagai
sudut gedung Komnas Perempuan.
Kedepannya
Komnas Perempuan juga berencana mengadakan kolaborasi dengan blogger,
selebtwit, youtuber untuk menjangkau generasi x atau generasi masa kini “era
digital”. Sebelumnya Komnas Perempuan sudah berkolaborasi dengan grup Simfoni
yang terbentuklah “Sister In Danger” yang ternyata datang dan menghibur kawan
blogger di penghujung acara. -RGP-
Duh, kalau bicara korban kekerasan seksual selalu ada rasa geram tapi iya benar, sebagian korban tidak tau apa yang harus dilakukan sesudahnya. Kalau ada semacam panduan langkah2 yang bisa dilakukan korban, rasanya perlu sosialisasi lebih luas.
ReplyDeleteDuh, kalau bicara korban kekerasan seksual selalu ada rasa geram tapi iya benar, sebagian korban tidak tau apa yang harus dilakukan sesudahnya. Kalau ada semacam panduan langkah2 yang bisa dilakukan korban, rasanya perlu sosialisasi lebih luas.
ReplyDeleteIya sebenarnya ada komnas perempuan,komnas HAM dan LPSK yg sip sedia mberikan perlindungan kpd korban. Bener bgt sosialisasi memang hrus lebih digalakkan.kberadaan blogger salah satunya yg berpwran mba
Delete