Beberapa tahun ini telah berkembang Food Combining Indonesia dengan mengadaptasi pola makan sehat yang dikenalkan pertama kali oleh Dr. William Howard Hay pada awal tahun 1900 , seorang ahli bedah ternama di AS pada tahun 1920.
Dalam
dunia food combining nama Erikar
Lebang sudah tidak asing lagi di telinga pengikut food combining. Erikar seorang praktisi food combining sejak tahun 1999 dan sudah merasakan manfaat besar penerapan
pola makan food combining dalam
kehidupannya. “Berkat food combining saya
merasakan tubuh saya lebih fit, bugar dan lebih sehat,” ujar Erikar.
Erikar dan Food
Combining
Erikar
mengenal food combining berawal dari
rasa lelahnya mengkonsumsi obat dari dokter dikarenakan penyakit lambung yang
dimilikinya sejak usia 10 tahun dan divonis oleh dokter tidak akan pernah
sembuh. Erikar meyakini dengan banyaknya obat-obatan yang masuk selama ini bisa
merusak kesehatan dan skeptis dengan pengobatan alternatif. Hal ini dikarenakan
Erikar lahir dan tumbuh besar di keluarga dokter.
Saat
itu seorang teman Erikar memperkenalkannya pada buku Fit for Life oleh Harvey Diamond dan dalam buku itu membuat Erikar
menyadari adanya sisi-sisi yang tidak tersentuh oleh ilmu kedokteran, yaitu
ilmu tentang makanan sehat dan merubah cara makan agar sehat.
“Dari
buku itu saya mengetahui bahwa kesehatan manusia itu basisnya dari makanan, apa
yang kita makan dan apa yang kita minum,” ujar Erikar.
“Menjalankan
food combining itu sangatlah mudah
dan menyenangkan. Yang dilakukan adalah mengubah cara makan, bisa makan sampai
kenyang dan yang dimakan tidak khusus hanya menu sehari-hari. Hanya
mengeliminasi teh, kopi, soda dan susu,” ujar Erikar menerangkan arti food combining untuk dirinya.
Menurut
Erikar, manfaat food combining bisa
terasa setelah dua (2) minggu menjalankan. “Seminggu pertama menjalani food combining belum berasa di badan.
Dua minggu menjalankan mulai menyadari perubahan tubuh lebih fit dibanding yang
biasanya mudah lemas, mudah mengantuk, dan mudah lelah. Menjalani food combining sampai sebulan/dua bulan
pertama tidak pernah mengalami flu dan selama 3 bulan tidak mengalami sakit
lambung,” ujar Erikar menceritakan pengalaman awal menjalani food combining.
Semenjak
itu Erikar menjalani food combining dan
terus menambah ilmu tentang food
combining. Saat itu Erikar bertemu dengan Andang Gunawan, pencetus food combining pertama di Indonesia dan
Wied Harry yang akhirnya semakin membuatnya bertambah ilmu tentang food combining dengan seringnya mereka
berdiskusi dan bertukar pikiran. Ilmu yang Erikar punya tentang makanan sehat
dan food combining selalu disharenya
ke akun twitternya.
Erikar dan Buku
Erikar
yang hobi membaca buku dan rajin menulis di akun twitternya ini mulai dilihat
banyak orang. Pada akhirnya ada permintaan dari pembaca agar kultwitnya
dibukukan. Buku tentang food combining diterbitkan
tahun 2012 dengan judul “Food Combining Itu Gampang” dan sampai sekarang sudah
sampai cetakan kelima.
“Passion
saya sebenarnya menulis buku tentang Yoga, tetapi kedua hal ini memang benar
saya jalani dan kebetulan ada permintaan maka saya buatlah buku tentang panduan
food combining yang mudah dibaca dan dipahami oleh banyak
orang,” ujar Erikar yang menjalani olahraga yoga dan bersepeda dalam
kesehariannya ini. Erikar juga membuat buku tentang yoga sebelum membuat buku
tentang food combining.
Komitmen dan Kemauan Sebagai Modal
Menurut
Erikar, dasarnya food combining itu
dua hal, yaitu sarapan makan buah di pagi hari ketika perut masih kosong dan
tidak mengkombinasikan protein hewani dengan pati (karbohidrat). “Dua hal dasar
dalam food combining dan itu sangatlah mudah. Utamakan dalam keseharian hanya
meminum air putih,” tegas Erikar.
Kemauan dan
komitmen menjadi modal utama dalam menjalani food combining. “Jika Anda ingin menjalani food combining, Anda harus mempunyai kemauan dan komitmen penuh
dalam menjalaninya karena tidak akan berhasil jika Anda tidak mempunyai kedua
modal utama itu. Ini berkaitan dengan mengubah pola hidup dan pola makan kita,”
ujar suami Nina Tamam ini.
Erikar
tidak pernah woro-woro mengajak orang terdekatnya untuk menjalani food combining, cukup dirinya menjalani,
merasakan hasilnya badan sehat dan orang lain yang ingin mengetahui tentang food combining maka dengan senang hati
Erikar membagi informasinya.
Sekarang
istrinya juga sudah mulai menjalani food
combining dengan sendirinya, begitupun ibu Erikar yang bertahan hidup 4
tahun dari diagnosa awal sakit kankernya berkat menjalani raw food - food combinining.
Untuk
mempermudah dalam memilah makanan saat menjalani food combining, Erikar membuat aplikasi android bernama “Food
Combining Itu Gampang” yang diluncurkan pada bulan November 2015. Aplikasi ini
hadir dengan tampilan yang cukup user-friendly, dan berfungsi seperti food
diary, yaitu untuk mencatat makanan apa saja yang dikonsumsi dalam satu
hari. Selain berfungsi sebagai food diary, pengguna aplikasi juga bisa
mendapatkan informasi dan saran seputar Food
Combining itu sendiri.-RGP-
satu kalimat yg paling aku inget tentang Bang Er ini, "takut makan micin tapi setiap hari masih ngeteh, yakin sayang sama tubuh?". ahahaha.. strike banget deh
ReplyDeleteAku sepakat dengan kata Food Combining Itu Gampanf. Bagiku pribadi kak, yg tersulit adalah konsistensinya, hihihi... Semoga tahun ini bisa kembali ke jalur yang lurus
ReplyDeleteSaya pernah FC, sayangnya sempat sakit (bukan krn FC) lalu kelg meminta untuk tidsk FC dulu. Habis itu, susaaah srkali mau memulainya lagi, hehe..
ReplyDeleteItu ada tulisan mengeliminasi teh, kopi, susu, soda. Kenapa ya kak? Kok tidak ada terusannya. Maksudnya apa tidak boleh mengonsumsi itu? Apakah bahaya? Makasih penjelasannya kak.
ReplyDeleteSeingatku kopi, susu ,soda bukan murni air kak. Dianjurkan hanya air putih saja. Ini wawancaraku ditahun 2016
DeleteCukup menantang juga ya kak Resi kalau Teh, Kopi dan susu harus dieliminasi dan diganti dengan air mineral saja. Soalnya semuanya itu tuh enak dan berguna banget jadi teman menulis. Utamanya Kopi hihi
ReplyDeleteWow berbulan-bulan nggak sakit flu dan asam lambung. Pengen banget food combining tapi gimana gitu, godaannya hehe.. Memang lebih baik menjaga pola makan agar sehat terus dibandingkan sakit dan berobat terus.
ReplyDelete